KAJIAN RUTIN PAGUYUBAN MUSLIMAH NTB | PISAH SAMBUT BAPAK & IBU GUBERNUR NTB

Siapakah Perempuan itu……?
Paguyuban NTB ( Warni Djuwita, majelis Penggerak)


Ketika ku bertanya siapakah perempuan itu
salam, sapa, santun, safahah di setiap perjumpaan
senyuman dan tawa Minimalisnya, sihir halal penebar kekariban
lekukan garis2 dipipi, menyempurna wajah humanis nya
Obat mujarrab, anjuran para ulama,Penanda, pemilik achlakul karimah
Tabassumuka fiiwajhi achiika shadaqatan [ senyumanmu terhadap saudaramu adalah sedekah]
Ku Bertanya lagi, siapakah perempuan itu ? Sorot keteduhan pandangan matanya,
berpadu indah dg bibir tirus dan daguxa yg bagaikan menggantung
sebuah harmoni alam ttg ayat ayat qauninya Sang Pencipta
kurasa ada beribu kasih di kedalaman sumur qalbunya 
memancarkan cahaya kelembutan, melahirkan embusan angin kedamaian.
[ dan yg mempersatukan hati mereka [ orang2 beriman],
walaupun kamu membelanjakan semua [ kekayaan]yg berada di bumi , 
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka ,
sesungguhnya Dia Maha gagah lagi Mahabijaksana, al anfaal 63]
ku bertanya lagi, siapakah perempuan itu ? perempuan kokoh, tegak tak tergoyahkan, 
perempuan yg mampu meliwati jalan penuh warna
beribu rahasia hati menguap ke langit tinggi ;
Muncul di tepi langit sebagai pelangi sang pencipta, 
menghadirkan kesejukan di bumi, dan lapis-lapis keberkahan
Menebar ibrah penuh makna bagi insani cerdas qalbun
Ke bertanya lagi siapakah perempuan itu
Perempuan yg menangguhkan banyak impiannya yg mendatang
Baginya Krisis kehidupan hanyalah setitik debu, naif untuk di tangisi
Seperti ajaran sang maestro ilmu dan hikmah, bahwa ilmu dan hikmah
ada di dada, seperti juga kebahagiaan, di rindu akal, jiwa dan raga, ia ada di gerisik hati, 
penyihir dalam hidup manusia, berkilau, bercahaya, dan dia tak pernah jauh 
Dia hanya perlu ditemukan di dalam diri [Imam gazali]
Prasasti bagi orang beriman, se kokoh Al Aqsha yg terus bermandikan darah
para syuhada hingga kini, ajaran kejuangan yg tak boleh titik, [ Allohumma ZayyinnaBiziinatin al iman ]
Ku Bertanya lagi siapakah perempuan itu ? Perempuan itu bernama kesabaran, dan kekokohan
Malahirkan berpuluh lakon, nasib dan sejarah pengabdian Pada jagad,
atas kasih dan ketundukannya sebagai hamba. 
Bagaikan Ad diin, dalam ungkapan metaforiknya, pemilik seribu nyawa
Seperti itulah metaforiknya sang perempuan itu.Ada kekuatan seribu hati, pada wujud kechalifahanxa
Terukir nyata, pada kesetiaan cinta dan kemanusiaannya
Bagaikan batu karang di tengah lautan, Tak lekang oleh panas dan tak goyah oleh ombak
tetap tegak, kokoh, terus menjadi pelangi kehidupan yg tetap indah dan mempesona

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *